Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Limit Switch Referensi Sensor
PROTONEMA MINIMALIS D'BLUEZ
PAYPAL Indonesia Kumpul Blogger WEBSITE Translation PICASA Upload ZIDDU Upload Adsense CAMP
BLOG Kang SalMan BLOG Kang Rohman HamByah Techno

Kamis, 20 Mei 2010 | Kamis, Mei 20, 2010 | 0 Comments

Penyebab Battery Notebook Mudah Terbakar

Para peneliti di Universitas Cambridge, Inggris, percaya bahwa serat logam yang dikenal sebagai dendrite adalah salah satu alasan utama mengapa litium baterai telepon seluler (ponsel) di komputer jinjing dan perangkat lainnya terlalu panas sehingga mudah terbakar. Baterai di laptop dan ponsel dirancang untuk mengisi dengan cepat. Namun, hal ini dapat menyebabkan dendrite membentuk karbon pada anoda baterai. Demikian dikatakan tim ilmuwan Universitas Cambridge, belum lama ini.

Tim peneliti berharap mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bentuk dendrite dan cara menghentikan perkembangannya. Namun, para ilmuwan menggunakan spektroskopi resonansi magnetik nuklir untuk melacak perkembangan dendrite. Dengan demikian, diharapkan informasi ini akan membantu produsen elektronik untuk meningkatkan keamanan dalam memproduksi baterai litium.

Clare Grey, salah seorang peneliti dari jurusan kimia Universitas Cambridge mengatakan, "Serat litium yang mematikan ini telah menjadi hambatan yang sangat cepat terhadap komersialisasi generasi baru baterai berkapasitas yang lebih tinggi."

"Baterai yang tidak mudah terbakar harus segera ditemukan, sebelum penemuan terbaru dari baterai ion-litium, sebelum pemakaian dari baterai jenis ini digunakan lebih luas seperti transportasi massa." Grey menambahkan, "Sekarang kita hanya dapat memonitor pembentukan dari dendrite dalam baterai, kita bisa mengidentifikasi ketika mereka terbentuk dan berubah dalam kondisi apa pun.

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Eko Sinampe | Published by theviecho.tv
Proudly powered by Blogger.com | Best view on Mozilla, Internet Explorer, Google Chrome and Opera.