Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Supadio Pontianak Kolonel (Pnb) Yadi Indrayadi menyatakan, skadron tempur Elang Khatulistiwa siap membantu menjaga wilayah RI di kawasan Ambalat, Kalimantan Timur.
"Sampai sekarang permintaan secara resmi belum ada. Hanya sewaktu-waktu kalau diminta, skadron akan siap terbang ke Ambalat," kata Yadi Indrayadi saat dihubungi, Rabu (3/6).
Menurut dia, waktu tempuh dari Supadio ke Ambalat sekitar 1 jam 20 menit. Kekuatan Skadron Elang Khatulistiwa ditunjang oleh pesawat tempur Hawk jenis 100/200.
Ia menambahkan, meski situasi di Ambalat cukup panas, secara umum masih dalam suasana damai. "Presiden juga belum menyatakan darurat militer, masih dalam damai," kata Yadi Indrayadi.
Komandan Korem 121/Alambhana Wanawai Kolonel (Inf) Nukman Kosadi mengingatkan semua komponen untuk waspada terkait sikap Malaysia yang mencoba memprovokasi Indonesia di perairan Ambalat.
Awal pekan lalu, kapal perang TNI AL KRI Untung Surapati-872 mengusir kapal perang Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) KD Yu-3508 yang mencoba memasuki wilayah kedaulatan Republik Indonesia di perairan Blok Ambalat.
Sehari sebelumnya, KRI Hasanudin-366 juga mengusir KD Baung-3509, heli Malaysian Maritime Enforcement Agency, dan pesawat Beechraft yang juga mencoba memasuki wilayah Blok Ambalat.
Berdasarkan data TNI AL, pelanggaran wilayah oleh unsur laut dan udara TLDM ataupun Police Marine Malaysia di perairan Kalimantan Timur, khususnya di Perairan Ambalat dan sekitarnya, periode Januari sampai April 2009, tercatat sebanyak sembilan kali.
"Sampai sekarang permintaan secara resmi belum ada. Hanya sewaktu-waktu kalau diminta, skadron akan siap terbang ke Ambalat," kata Yadi Indrayadi saat dihubungi, Rabu (3/6).
Menurut dia, waktu tempuh dari Supadio ke Ambalat sekitar 1 jam 20 menit. Kekuatan Skadron Elang Khatulistiwa ditunjang oleh pesawat tempur Hawk jenis 100/200.
Ia menambahkan, meski situasi di Ambalat cukup panas, secara umum masih dalam suasana damai. "Presiden juga belum menyatakan darurat militer, masih dalam damai," kata Yadi Indrayadi.
Komandan Korem 121/Alambhana Wanawai Kolonel (Inf) Nukman Kosadi mengingatkan semua komponen untuk waspada terkait sikap Malaysia yang mencoba memprovokasi Indonesia di perairan Ambalat.
Awal pekan lalu, kapal perang TNI AL KRI Untung Surapati-872 mengusir kapal perang Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) KD Yu-3508 yang mencoba memasuki wilayah kedaulatan Republik Indonesia di perairan Blok Ambalat.
Sehari sebelumnya, KRI Hasanudin-366 juga mengusir KD Baung-3509, heli Malaysian Maritime Enforcement Agency, dan pesawat Beechraft yang juga mencoba memasuki wilayah Blok Ambalat.
Berdasarkan data TNI AL, pelanggaran wilayah oleh unsur laut dan udara TLDM ataupun Police Marine Malaysia di perairan Kalimantan Timur, khususnya di Perairan Ambalat dan sekitarnya, periode Januari sampai April 2009, tercatat sebanyak sembilan kali.
0 comments:
Posting Komentar